Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
setiap motif yang
mendorong pengusaha menggunakan
e-commerce perdagangan mengkaji manfaat dari e-commerce
bagi pengusaha dan menganalisis hambatan pengusaha
dalam melaksanakan e-commerce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif
pengusaha dalam melaksanakan e-commerce mengakses pasar
global 56%, mempromosikan produk 63%, merek
56%, dekat dengan pelanggan 74%, membantu
komunikasi cepat kepada
pelanggan 63% dan memuaskan pelanggan 56% . Selain itu, manfaat
yang memuaskan pelanggan 74% dan keunggulan kompetitif 81%. Hambatan yang
dihadapi oleh pengusaha adalah
kurangnya sumber daya manusia 40%,
biaya tinggi 20%, kesulitan perizinan 20%,
dan jaringan bisnis 20%.
PENDAHULUAN
Saat ini kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi menjadi sebuah perubahan
tradisi dari kultur masyarakat sehari-hari, dengan terciptanya sebuah
keterbukaan dan transparansi di berbagai bidang, yang terutama di bidang
Teknologi Informasi (IT). Informasi yang cepat dan akurat merupakan bentuk
informasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk didalamnya dunia
bisnis. Berkembangnya penggunaan Internet dan teknologi World Wide Web,
menyebabkan munculnya penggunaan internet mengalami perkembangan yang luar
biasa di bidang bisnis terutama pada perusahaan skala besar maupun kecil. Sejak
berkembangnya teknologi internet tersebut pada tahun 1990-an penggunaannya
meluas karena dipandang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran
proses-proses bisnis.
Penggunaan teknologi internet
diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang
kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut
adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam
perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan
persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan
electronic commerce (e-Commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau
jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Dalam penggunaan teknologi
tersebut, berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor,
konsumen, pemerintah akan ikut berperan.
Dengan semakin matangnya teknologi internet dan web,
teknologi-teknologi ini meningkatkan kemampuan perusahaan yang canggih dalam
hal komunikasi bisnis dan dalam hal kemampuannya berbagi informasi, selain itu
berbagi sumber daya lain yang bernilai.
Ide dasar serta manfaat e-Commerce
dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan serta meningkatkan daya saing
perusahaan dalam hal ini menjadi sudut pandang dari penulis yang dijadikan
sebagai obyek dalam tulisan ini. Melihat kenyataan tersebut, maka penerapan
teknologi e-Commerce merupakan salah satu factor yang penting untuk menunjang
keberhasilan suatu produk dari sebuah perusahaan. Untuk mempercepat dan
meningkatkan penjualan cepat maka dengan melihat perkembangan teknologi
informasi yang sangat pesat tersebut dapat memanfaatkan suatu layanan secara
on-line yang berupa e-Commerce.
Dengan adanya layanan electronic
commerce (e-Commerce) ini maka pelanggan dapat mengakses serta melakukan
pesanan dari berbagai tempat. Dengan adanya era teknologi yang canggih saat ini
para pelanggan yang ingin mengakses e-Commerce tidak harus berada di suatu
tempat, hal itu dikarenakan di kota kota besar di Indonesia telah banyak tempat
tempat yang menyediakan suatu fasilitas akses internet hanya dengan menggunakan
laptop/notebook ataupun dengan Personal Digital Assistant (PDA) dengan
menggunakan teknologi wifi. Maka dari itu saat sekarang sangat diperlukan dan
diminati perusahaan-perusahaan yang menerapkan layanan e-Commerce.
KAJIAN TEORI
Electronic Commerce (e-Commerce)
adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi
melalui jaringan komputer. e-Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana
cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup
juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll.
Selain teknologi jaringan www, e-Commerce juga memerlukan teknologi basisdata
atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan
bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman
barang, dan alat pembayaran untuk e-Commerce ini.
Electronic Commerce (e-Commerce)
merupakan konsep baru yang biasanya digambarkan sebagai proses jual beli barang
atau jasa pada World Wide Web Internet (Shim, Quershi, Siegel, Siegel, 2000
dalam buku M. Suyanto, 11, 2003) atau proses jual beli atau pertukaran produk,
jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee,
King, Chung, 2000 dalam buku M. Suyanto,11,2003).
Sedangkan menurut Kalakota dan
Whinston (1997) dalam buku M. Suyanto (2003) mendefinisikan e-Commerce dari
beberapa perspektif berikut :
Perspektif Komunikasi : e-Commerce merupakan pengiriman
indormasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan computer
atau sarana eletronik lainnya.
Perspektif Proses Bisnis : e-Commerce merupakan aplikasi
teknologi menuju otomisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
Perspektif Layanan: e-Commerce merupakan salah satu alat yang
memenuhi keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service
cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
Perspektif Online: e-Commerce berkaitan dengan kapasitas jual
beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya.
Penggolongan e-Commerce yang lazim dilakukan orang ialah
berdasarkan sifat transaksinya. Menurut M. Suyanto (2003) tipe-tipe berikut
segera bisa dibedakan :
1. Business to business (B2B)
2. Business to Consumer (B2C)
3. Consumer to Consumer (C2C)
4. Consumer to Business (C2B)
Bagi sebagian kalangan, istilah e-Commerce diartikan secara
sempit sebagai transaksi jual beli produk, jasa dan informasi antar mitra
bisnis lewat jaringan komputer, termasuk internet. e-Commerce akan merubah
semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional
untuk kegiatan trading (perdagangan) . e-Commerce mempunyai perspektif sebagai
berikut:
1.
Komunikasi
2.
Proses bisnis
3.
Layanan
4.
Online
5.
Kolaborasi
6.
Komunitas
E-Commerce adalah membeli atau menjual produk atau jasa
melalui media elektronik, salah satunya adalah melalui media internet. Melalui
e-Commerce ini pelanggan tidak perlu lagi datang ke sebuah toko untuk membeli
barang yang diinginkan tetapi pelanggan dapat secara langsung memesan barang
mereka melalui internet. Selain lebih mudah penerapannya, dalam segi biaya juga
bisa di katakan murah, berbisnis di internet juga efisien terhadap waktu.
USULAN
Dari hasil pembahasan sebelumnya,
motif pelaku usaha dalam menerapkan ecommerse adalah Mengakses Pasar global,
mempromosikan produk, membangun merk, mendekatkan dengan pelanggan, membantu
komunikasi lebih cepat dengan pelanggan, dan dalam rangka memuaskan pelanggan.
Kompetensi Akuntan dalam menghadapi Isu Sedangkan manfaat yang diarasakan oleh
pelaku usaha ketika menerpakan ecommerse adalah: meningkatkan omzet penjualan,
meningkatkan jumlah pelanggan, sebagai sarana promosi, dan dapat memperluas
bisnis. Dalam menerpakan ecommerse, ada beberapa kendala yang sering dihadapi
oleh para pelaku usaha, diantaranya adalah: lemahnya sumber daya manusia,
mahalnya biaya, sulitnya
PENUTUP
Dengan menggunakan e-Commerce kita
dapat memperoleh beberapa keuntungan yang meliputi layanan konsumen dan citra
perusahaan menjadi baik, menemukan partner bisnis baru, proses menjadi
sederhana dan waktu dapat dipadatkan, dapat meningkatkan produktivitas, akses
informasi menjadi cepat, penggunaan kertas dapat dihindari, biaya transportasi
berkurang dan fleksibilitas bertambah.
Faktor trust merupakan salah satu
faktor kritis dalam e-Commerce, terutama menyangkut competence trust dan
goodwill trust. Transaksi melalui internet tidak bisa jalan tanpa adanya faktor
kepercayaan. Apalagi pihak-pihak yang terlibat belum tentu bisa bertatap muka
secara langsung. Faktor kepercayaan ini sangat sukar dibangun, namun sangat
mudah sekali dirusak. Oleh karena itu dibutuhkan tiga faktor utama dalam rangka
membangun dan mempertahankan trust, yaitu kepuasan pelanggan, reputasi dan
itikad baik pemasok, serta pengakuan dari pihak ketiga.
Dalam tahap-tahap proses pengambilan
keputusan pembelian, konsumen mungkin saja membutuhkan bantuan tertentu,
misalnya menyangkut informasi mengenai karakteristik produk yang dibutuhkan dan
berbagai alternatif merk. Untuk itu dibutuhkan aktivitas layana pelanggan yang
di rancang secara khusus guna memuaskan konsumen.
REFERENSI
Diakses Pada
: 17 Oktober 2015
Diakses Pada
: 17 Oktober 2015
journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/viewFile/666/531
Diakses Pada
: 17 Oktober 2015